gbr

Kamis, 26 Mei 2016

On 11.51 by Aceh Tenggara in    2 comments

Khairul Desky
Pulonas, Babussalam (WEB-Agara): Ditengarai tidak adanya pembinaan yang berarti yang dilakukan jajaran Pengurus Daerah PSSI Aceh Tenggara, jelas berbuntut negatif pada prestasi Tim Sepak Bola Persatuan Sepak Bola Aceh Tenggara (PESAT Agara).
 
Pasalnya, selaku klub yang diasuh oleh Pengda PSSI Agara tidak ada satupun gelar prestasi yang ditorehkan Tim Pesat Agara di dua tahun terakhir ini, jelas ini akibat tidak adanya keperdulian Pengda PSSI guna membina klub kebanggaan warga Kutacane ini.


Demikian diutarakan salah satu pemerhati olah raga di Kutacane, Khairul Desky, kepada WEB-Agara, Rabu (25/5), di seputaran Kota Kutacane, dia melanjutkan " jangan kan pembinaan, sesi latihan pun bersama Tim Pesat Agara pun tidak pernah dilakukan.


Ironisnya lagi, sambung Kahirul, para pemain Pesat Agara sendiri pun tak jelas nasibnya sekarang, selain jarang kumpul, para pemain disinyalir banyak yang hengkang ke luar daerah, akibat tidak adanya keperdulian pihak pengurus, katanya.


Hal ini semakin jelas, ditengarai hampir dua tahun ini tidak ada satupun kompetisi yang digelar oleh pihak Pengda PSSI Agara, yang kompetisi ini adalah bentuk nyata dari sebuah pembinaan sepak bola, rincinya.


Dari mana standarisasi pihak pengurus merekrut para pemain Pesat Agara kalau tidak dari digelarnya sebuah turnament sepak bola, ini namanya kan omong kosong, tandas Khairul.


Padahal dalam waktu dekat ini, Piala Serumpun yang diikuti oleh enam Kabupaten di wilayah Tengah Aceh, termasuk Aceh Tenggara, Gayo Lues, Takengon, Bener Meriah, Aceh Singkil, terakhir Subulussalam, yang tahun ini digelar di Aceh Singkil selaku Tuan Rumah, ujar warga lainnya.


Bisa dilihat sendiri, Tim Pesat Agara nyaris belum terbentuk, hal ini dapat ditandai ketika sore hari di Stadion H Syahadat Kutacane, tidak ada satu pun sesi latihan yang digelar Tim Pesat Agara.


Entah apa yang ada dibenak pihak pengurus Pengda PSSI Kutacane, kenapa ini bisa terjadi, setengah bertanya warga tadi, menurutnya lebih baik kan dibubarkan saja atau minimal dibekukan saja kepengurusan PSSI Kutacane, karena dinilai lamban dan terkesan setengah hati menjalankan organisasi induk sepak bola di bumi metuah sepakat segenap Kutacane, kata warga itu.(WA-03)


Teks foto :

1.     Foto insert salah satu pemerhati olah raga di Kutacane, Khairul Desky, ketika diabadikan Riki Hamdani.

2 komentar:

Unknown mengatakan...

pengurus pssi di jajaran pemerintahan kabupaten aceh tenggara dalam perhatianya & sementara pengucuran dana kepengurusan jajaran ditubuh Pssi kuta cane sangat besar,
permasalahan ini harus di tuntaskan secara hukum.

Unknown mengatakan...

Dimana koni agara, dimana Pssi agara ?. Kami rindu kompetisi resmi.