gbr

Selasa, 02 Mei 2017

On 04.34 by Aceh Tenggara   No comments


Panitia PMB UGL yang melakukan Sosialisasi (Promosi) tentang Perguruan Tinggi Universitas Gunung Leuser terdiri beberapa Tim (Kelompok) antara lain Wakil Rektor, Fungsionaris Universitas/Fakultas, Dekan/Pembantu Dekan dan Para Dosen diterima oleh Kepala Sekolah atau Wakil Kepala Sekolah di Sekolah masing-masing (SLTA) terdiri SMA, SMK, dan Madrasah Aliyah (MA) serta Lainnya.
                Kemudian masing-masing Tim Sosialisasi (Promosi) memberikan Ceramah kepada para siswa SLTA kelas-3 yang akan mengikuti Ujian Akhir Nasional (UN) pada tahun 2017 ini tentang Sejarah dan Perjalanan serta selok belok keberadaan dari Universitas Gunung Leuser yang telah berdiri sejak tahun 1993 (Sekolah Tinggi) atau sudah 20 tahun lebih berkipah di Bidang Pendidikan Tinggi.
                Menurut salah seorang Pimpinan Tim Sosialisasi H. Surya Diansyah,SE.MM (Wakil Rektor-II) dihadapan para Siswa bahwa pada mulanya Perguruan Tinggi Gunung Leuser terbentuk berstatus Sekolah Tinggi (4 Sekolah Tinggi) yaitu Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi, Sekolah Tinggi Keguruan/Ilmu Pendidikan dan Sekolah Tinggi Ilmu Tekhnik tapi kemudian pada tahun 2011 ditingkatkan statusnya menjadi Universitas (4 Fakultas) terdiri Fakultas Pertanian, Fakultas Ekonomi, Fakultas Keguruan/Ilmu Pendidikan dan Fakultas Tekhnik serta terdiri berbagai Jurusan (Prodi).
                Acara Sosialisasi (Promosi) dan Tatap Muka serta Tanya Jawab antara Tim Sosialisasi dengan para Siswa berlangsung di masing-masing sekolah SLTA (SMA, SMK dan Madrasah Aliyah (MA)) yang berjalan semarak dan hidup serta dibaringi dengan tawa yang dan diselingi humor dari Tim dan juga dari para siswa SLTA yang menanyakan tentang keberadaan dan perkembangan dari Universitas Gunung Leuser.
Didirikan Dengan Tujuan Luhur dan Mulia.
                Selanjutnya menurut salah seorang Tim Sosialisasi Khairul Anwa, ST.MT (Dekan Fak. Tekhnik) bahwa Perguruan Tinggi Gunung Leuser didirikan dengan tujuan Luhur dan Mulia yaitu untuk meningkatkan mutu Pendidikan Tinggi di Aceh Tenggara dan Provinsi Aceh karena saat itu (Tahun 1993) belum ada Perguruan Tinggi di Aceh Tenggara dan di Provinsi Aceh pun baru ada beberapa buah Universitas saja.
                Demikian juga dikatakan Perguruan Tinggi Gunung Leuser didirikan adalah bermaksud untuk memudahkan masyarakat yang kurang mampu untuk mengkuliahkan anaknya keluar daerah sehingga bisa kuliah di Aceh Tenggara dan juga agar para Pegawai Negeri (PNS) serta Guru yang ingin melanjutkan jenjang pendidikannya ke Perguruan Tinggi bisa kuliah di Universitas Gunung Leuser atau Sekolah Tinggi Gunung Leuser.
                Selanjutnya Dekan Fakultas Ekonomi, UGL Abd. Samad Efendi,SE.MM memaparkan tentang perkembangan Universitas Gunung Leuser yang demikian pesat yaitu sesuai persyaratan dari Menteri Dikti maka kini seluruh Tenaga Pengajar (Dosen) di Universitas Gunung Leuser adalah Lulusan Magister (S.2) dan Doktor (S.3) serta Tamatan dari Perguruan Tinggi terkenal yang ada di Indonesia dan Luar Negeri.
                Demikain juga dikatakan perkembangan kemajuan sarana dari Universitas Gunung Leuser cukup menggembirakan karena kini Perguruan Tinggi telah memiliki perkantoran dan gedung perkuliahan mahasiswa yang megah bertingkat serta beberapa penunjang sarana lainnya seperti Laboratorium, Perpustakaan, Sarana Ibadah/Olahraga, dan Kantin serta Bus Operasional, Sanggar Kesenian dan Fasilitas-fasilitas lainnya bagi kegiatan Mahasiswa/i.
                Setelah acara Sosialisasi (Promosi) dan ramah tamah antara tim sosialisasi dengan Kepala Sekolah dan para Guru maka yang juga dihadiri para Siswa Kelas-3 yang akan lulus dalam Ujian Nasional (UN) maka Tim Sosialisasi menyerahkan cendramata kepada Kepala Sekolah berupa Jam Dinding yang berlogo Universitas Gunung Leuser.(WA-03)
On 04.24 by Aceh Tenggara in    1 comment



Teks Foto :
1.            Foto insert Kalapas Kutacane, Ngadi, SH, ketika didokumentasi by Armen Toni, belum lama ini.

Kutacane (WS Agara), Di harapkan kepada semua warga binaan (Napi) di Lembaga Pemasyarakatan  kelas 2 B Kutacane,agar mau mengikuti pembinaan dengan baik, memanfaatkan keadaan yang ada, dan mau mengembalikan diri mereka menjadi orang yang baik.Demikian hal itu disampaikan Kalapas Kutacane Ngadi SH kepada WS saat ditemui Rabu (19/4) diruang kerjanya.

Dikatakan, saat ini terdapat sebanyak 345 jumlah napi di lapas kita, 319 diantaranya napi laki laki dan 26 napi perempuan, yang dari hari keharinya tetap kita  jaga dan pantau perkembangannya  ungkap Ngadi.

Terkait hal tersebut  pihak lapas selalu melakukan razia rutin seminggu 2 kali, untuk mengantisifasi keadaan supaya tetap terkendali sebagaimana yang kita harapkan, kita lakukan penggeledahan diruangan napi termasuk  kadang kadang kepada para tamu yang hendak membesuk keluarganya jelas Ngadi SH.

Disamping itu, kita juga melakukan razia insidentil kalau ada informasi hal hal yang membahayakan seperti senjata tajam,Narkoba,dan penggunaan alat elektronik oleh napi yang bisa membuat keadaan kurang nyaman tuturnya.

Kemudian untuk pembinaan para napi, kita melakukan pengajian untuk agama islam dan juga kristen,untuk islam kadang kadang kita datangkan penceramah (ust)sebagai siraman rohani,demikian juga halnya dengan napi kristiani  juga kita datangkan pendeta untuk mereka,termasuk juga kita melakukan peringatan hari hari besar islam seperti Israq Mikraj Nabi besar Muhammad SAW yang akan kita gelar  setiap bulan rajab seperti sekarang ini papar Ngadi SH.

Terkait kegiatan keterampilan atau kerajinan tangan yang digeluti saat ini,untuk wanita mengayam tikar,tas dan membuat jala untuk napi laki laki, karena  memang sudah ada yang memesannya dari luar,termasuk melakukan kegiatan olah raga dan senam tandas Ngadi SH.
Saat disinggung kasus yang paling dominan yang  menjerat saudara kita itu adalah kasus narkoba dan kasus pidana umum  pungkas Ngadi SH.(WS-02)